Kamis, 11 Maret 2010

Tugas Riset Akuntansi

Nama : Achmad Rizkiansyah
Kelas : 3 EB 05
NPM : 20207015
Tugas : Riset Akuntansi


1. 1 bacaan yang saya sukai adalah Penulisan Ilmiah milik Yogi Dwi Hartantyo :

Judul : ANALISIS PERBEDAAN LAPORAN LABA RUGI
MENGGUNAKAN REKONSILIASI (KOREKSI)
PADA PT QUADRAT VISI KOMUNIKA
Penulis : Yogi Dwi Hartantyo

2. Komponen-Komponen yang ada dalam PI tersebut adalah :

a. Halaman Judul yaitu :
Analisis Perbedaan Laporan Laba Rugi menggunakan Rekonsiliasi (Koreksi) Pada PT. Quadrat
Visi Komunika

b. Adanya Lembar Pengesahan pengesahan yang berisi tanggal sidang dan tanda tangan dari
dosen pembimbing, koordinator PI fakultas, dan ketua jurusannya.

c. Abstraksi dari PI tersebut yang ada di dalamnya adalah isi latar belakang, tujuan dan
kesimpulannya.

d. Kata Pengantar

e. Daftar Isi

f. Bab I, PI tersebut terdiri dari Pendahuluan yang termasuk di dalamnya adalah :

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan dan Batasan Masalah
1.2.1 Rumusan Masalah
1.2.2 Batasan Masalah

1.3 Tujuan Penelitian

1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Akademis
1.4.2 Manfaat Praktis
1.4.3 Manfaat Bagi Pihak Lain

1.5 Metode Penelitian
1.5.1 Obyek Penelitian
1.5.2 Data
1.5.3 Metode Pengumpulan Data
1.5.4 Alat Analisis

1.6 Sistematika Penulisan

g. Bab II dari PI tersebut adalah Landasan Teori yang terdiri dari :

2.1 Pengertian Pajak

2.2 Fungsi Pajak

2.3 Pelaksanaan Pungutan Pajak
2.3.1 Asas Yang digunakan
2.3.2 Sistem Yang Digunakan
2.3.3 Sistem Tarif

2.4 Pengelompokan Pajak

2.5 Pajak Penghasilan (PPh)
2.5.1 Pengertian PPh
2.5.2 Subyek PPh
2.5.3 Obyek PPh
2.5.4 Jenis-jenis PPh
2.5.5 Tarif Pajak Penghasilan

2.6 Laporan Keuangan Komersial dan Laporan Keuangan Fiskal
2.6.1 Laporan Keuangan Komersial
2.6.2 Laporan Keuangan Fiskal

2.7 Perbedaan Laporan Keuangan Komersial dengan Laporan Keuangan Fiskal
2.7.1 Perbedaan Perlakuan
2.7.2 Perbedaan Pendekatan
2.7.3 Beda Waktu dan Beda Tetap

2.8 Penetapan Penghasilan dan Biaya
2.8.1 Penghasilan
2.8.2 Biaya

2.9 Rekonsiliasi (Koreksi) Laporan Keuangan Komersial

2.10 Alat Analisis
2.10.1 Alat Analisis Deskriptif
2.10.2 Alat Analisis Kuantitatif

h. Bab III dari PI tersebut adalah Metode Penelitian yang terdiri dari :

3.1 Obyek Penelitian

3.2 Data / Variabel Penelitian

3.3 Metode Pengumpulan Data

3.4 Alat Analisis
3.4.1 Alat Analisis Deskriptif
3.4.2 Alat Analisis Kuantitatif

i. Bab IV dari PI tersebut adalah Pembahasan yang terdiri dari :

4.1 Obyek Penelitian
4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan
4.1.2 Laporan Aktiva dan Laba rugi Perusahaan

4.2 Hasil Penelitian dan Analisis

j. Bab V dari PI tersebut adalah Penutup yang terdiri dari :

5.1 Kesimpulan

5.2 Saran

3. Dari penulisan tersebut merupakan Basic Research karena penulis mempunyai tujuan sebagai berikut :

1) Mengetahui penyebab perbedaan antara laporan laba rugi yang dihasilkan oleh akuntansi
komersial dan akuntansi perpajakan serta mengetahui pos-pos yang dikoreksi.

2) Mengetahui pengaruh rekonsiliasi/koreksi pada laporan laba rugi komersial terhadap
laba/rugi pada laporan laba rugi menurut perpajakan.

3) Mengetahui pengaruh rekonsiliasi/koreksi terhadap besarnya pajak penghasilan (PPh) yang
terhutang.

Senin, 08 Maret 2010

Audit Manufakturing

Pharmasy Education

Oktober 15, 2009

AUDIT INDUSTRI MANUFAKTUR FARMASI


Diarsipkan di bawah: training — Pharmacy Education @ 10:17 am
Tags: pelatihan audit industri farmasi, pelatihan farmasi, training farmasi

Pada tahun 1988 terjadi skandal obat generic di Amerika Serikat, menyebabkan FDA membuat program yang secara aktif menyetujui lokasi industri manufacturing obat. Tanpa persetujuan ini industri tidak dapat melakukan proses manufacturing pembuatan obat (cGMP)


Sesuai dengan kebijakan tersebut, telah dikeluarkan berbagai: guides, guidances, guidelines, directives, points to consider and letters to industry

Maksud utama FDA dalam membuat dokumen tersebut adalah sebagai panduan wacana bagi inspektur/investigator dalam melakukan inspeksi di industri farmasi.

Regulasi cGMP didasarkan pada:

  1. Inspeksi fasilitas
  2. Analisis sample dan
  3. Sejarah inudstri farmasi, dalam pemenuhan ketentuan sebagai industri farmasi yang memenuhi syarat GMP.

Jadi reputasi industri merupakan salah satu pertimbangan


FDC Act berlaku obat yang diperdagangkan: di antar negara (interstate) Amerika, meliputi pula obat yang akan di ekspor atau di import dari negara lain untuk pasar Amerika Serikat.


FDA berhak menolak masuk setiap obat yang tidak memenuhi ketentuan Amerika Serikat (ada masalah menyangkut: keamanan, identitas, kadar, kualitas atau kemurnian dan lain sebagainya)


Industri farmasi di Amerika Serikat dan negara lain yang akan memasuki pasar obat Amerika Serikat, terlebih dahulu mengalami Pre dan Post Approval Inspection dan mendapatkan sertifikasi (keterangan) bahwa industri farmasi yang diaudit telah memenuhi semua ketentuan FDA tentang cara pembuatan obat yang baik (GMP dan cGMP)


Sebelum dilakukan audit oleh lembaga berwenang, industri farmasi melakukan terlebih dahulu audit internal. Audit internal sangat penting sekali karena akan memberikan masukan tentang kekurangan, untuk dilakukan tindakan perbaikan sebelum dilakukan audit oleh FDA (instansi lain) berwenang. Audit internal dilakukan oleh satu team internal industri atau memintakan jasa konsultan independen untuk melakukan audit


Audit oleh FDA dilakukan secara bertahap, dimana dilakukan Pre and Post Approval Audit Inspection oleh inspektur / investigator terlatih dan berpegalaman.


Satu hal yang merupakan kata kunci adalah pemenuhan ketentuan cGMP yang penuh dengan dokumen proses yang harus sudah divalidasi menurut proses yang seharusnya.

Nama : Achmad Rizkiansyah

Kelas : 3 EB 05

NPM : 20207015

Tugas : “Pemeriksaan Akuntansi 2”

Komentar :

“ Saya setuju dengan maksud utama FDA dalam membuat dokumen

tersebut adalah sebagai panduan wacana bagi inspektur/investigator

dalam melakukan inspeksi di industri farmasi. Sehingga hal tersebut

didapatkan hasil obat yang baik.”

“ Selain itu melakukan audit secara internal juga sangat diperlukan

karena akan memberikan masukan tentang kekurangan, untuk dilakukan

perbaikan.”


Audit Sumber Daya Manusia

Audit Sumber Daya Manusia : Definisi, Manfaat, Tujuan dan Ruang Lingkup Audit SDM

Definisi Audit Sumber Daya manusia (SDM)

Audit merupakan proses pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti tentang informasi yang dapat diukur mengenai suatu entitas ekonomi yang dilakukan seorang yang kompeten dan independen untuk dapat menentukan dan melaporkan kesesuaian informasi dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan (Arens, 1997, p. 1).
Sedang, audit SDM adalah pemeriksaan kualitas kegiatan Sumber Daya Manusia secara menyeluruh dalam suatu departemen, divisi atau perusahaan, dalam arti mengevaluasi kegiatan-kegiatan SDM dalam suatu perusahaan dengan menitikberatkan pada peningkatan atau perbaikan (Rivai, 2004, p. 548).

Menurut Gomez-Mejia (200 1 :28), audit sumber daya manusia merupakan tinjauan berkala yang dilakukan oleh departemen sumber daya manusia untuk mengukur efektifitas penggunaan sumber daya manusia yang terdapat di dalam suatu perusahaan.
Selain itu, audit memberikan suatu perspektif yang komprehensif terhadap praktik yang berlaku sekarang, sumber daya, dan kebijakan manajemen mengenai pengelolaan SDM serta menemukan peluang dan startegi untuk mengarahkan ulang peluang dan strategi tersebut. Intinya, melalui audit dapat menemukan permasalahan dan memastikan kepatuhan terhadap berbagai peraturan perundangan-undangan dan rencana-rencana strategis perusahaan.

Audit SDM merupakan suatu metode evaluasi untuk menjamin bahwa potensi SDM dikembangkan secara optimal (Rosari, 12 Mei 2008). Secara lebih terinci, audit SDM juga memberi feedback dan kesempatan untuk:

1. Mengevaluasi keefektifan berbagai Fungsi SDM yang meliputi: rekrutmen dan seleksi, pelatihan, dan penilaian kinerja
2. Menganalisis kontribusi fungsi SDM pada operasi bisnis perusahaan
3. Melakukan benchmarking kegiatan SDM untuk mendorong perbaikan secara berkelanjutan
4. Mengidentifikasi berbagai masalah strategi dan administratif implementasi fungsi SDM
5. Menganalisis kepuasan para pengguna pelayanan departemen SDM
6. Mengevaluasi ketaatan terhadap berbagai peraturan perundang-undangan, kebijakan dan regulasi pemerintah
7. Meningkatkan keterlibatan fungsi lini dalam implementasi fungsi SDM
8. Mengukur dan menganalisis biaya dan manfaat setiap program dan kegiatan SDM
9. Memperbaiki kualitas staf SDM
10. Memfokuskan staf SDM pada berbagai isu penting dan mempromosikan perubahan serta kreatifitas.

Manfaat Audit SDM

Menurut Rivai (2004, p. 567), audit SDM mengevaluasi aktifitas SDM yang digunakan dalam suatu perusahaan dan merupakan pengendalian kualitas keseluruhan yang mengevaluasi aktifitas SDM dalam suatu perusahaan. Manfaat dari audit SDM ini antara lain yaitu:
1. Mengidentifikasi kontribusi-kontribusi departemen SDM terhadap perusahaan
2. Meningkatkan citra profesional departemen SDM
3. Mendorong tanggungjawab dan profesionalisme yang lebih besar diantara karyawan departemen SDM
4. Memperjelas tugas-tugas dan tanggungjawab departemen SDM
5. Menstimulasi keragaman kebijakan dan praktik-praktik SDM
6. Menemukan masalah-masalah SDM yang kritis
7. Menyelesaikan keluhan-keluhan dengan berpedoman pada aturan yang berlaku
8. Mengurangi biaya-biaya SDM melalui prosedur yang efektif
9. Meningkatkan kesediaan untuk mau menerima perubahan yang diperlukan didalam departemen SDM.

Tujuan Audit SDM
Menurut Rivai (2004, p. 567), audit SDM bertujuan untuk:
1. Menilai efektifitas SDM
2. Mengenali aspek-aspek yang masih dapat diperbaiki
3. Mempelajari aspek-aspek tersebut secara mendalam, dan
4. Menunjukkan kemungkinan perbaikan, serta membuat rekomendasi untuk pelaksanaan perbaikan tersebut.

Ruang Lingkup Audit SDM
Dalam pelaksanaan audit SDM untuk mendukung jalannya kegiatan-kegiatan SDM perlu dilakukan pembatasan terhadap aspek yang akan di audit. Secara garis besar, prospek audit SDM dilakukan terhadap fungsi SDM yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan SDM yang dimulai dari perencanaan SDM, perekrutan, penyeleksian, pelatihan dan evaluasi kinerja SDM (Handoko, 1997, p.226).

Nama : Achmad Rizkiansyah

Kelas : 3 EB 05

NPM : 20207015

Tugas : “Pemeriksaan Akuntansi 2”

Komentar :

Pemeriksaan kualitas kegiatan Sumber Daya Manusia secara menyeluruh dalam suatu departemen, divisi atau perusahaan, dalam arti mengevaluasi kegiatan-kegiatan SDM dalam suatu perusahaan dengan menitikberatkan pada peningkatan atau perbaikan saya rasa itu sangat perlu. Karena ini adalah salah satu metode evaluasi untuk menjamin bahwa potensi SDM dikembangkan secara optimal.

Audit SDM mengevaluasi aktifitas SDM yang digunakan dalam suatu perusahaan dan merupakan pengendalian kualitas keseluruhan yang mengevaluasi aktifitas SDM dalam suatu perusahaan. menurut saya hal ini sangat diperlukan untuk meningkatkan citra profesional departemen SDM,mendorong tanggungjawab dan profesionalisme yang lebih besar diantara karyawan departemen SDM, memperjelas tugas-tugas dan tanggungjawab departemen SDM, menstimulasi keragaman kebijakan dan praktik-praktik SDM, menemukan masalah-masalah SDM yang kritis, menyelesaikan keluhan-keluhan dengan berpedoman pada aturan yang berlaku, mengurangi biaya-biaya SDM melalui prosedur yang efektif.

sumber : google