Selasa, 31 Mei 2011

Tulisan-Softskill "Akuntansi Manajemen Lanjut" (Akuntansi Internasional)

PENGENDALIAN MUTU

PENDAHULUAN

A. Pengertian Biaya

Biaya adalah mengukur pengorbanan ekonomis yang dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi. Mulyadi mendefinisikan biaya dalam arti luas dan arti sempit. Dalam arti luas. Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu. Dalam arti sempit Biaya dapat diartikan sebagai pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh aktiva. Untuk membedakan pengertian biaya dalam arti luas, pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh aktiva ini disebut dengan istilah harga pokok. Biaya adalah kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk barang atau jasa yang diharapkan membawa keuntungan masa ini dan masa datang untuk organisasi.

B. Pengertian Mutu

Pengertian mutu dapat didefinisikan dalam beberapa cara, tergantung bagaimana cara orang memandang mutu itu sendiri. Dari sudut pandang pelanggan, mutu sering dihubungkan dengan nilai, kegunaan maupun harganya. Suatu produk dikatakan bermutu apabila produk tersebut mempunyai nilai, kegunaan serta harga yang terjangkau. Sedangkan dari sudut pandang produsen, mutu dihubungkan dengan rancangan dan pembuatan suatu produk untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Mutu adalah gabungan dari karakteristik atau ciri-ciri tambahan lainnya dari suatu produk atau jasa yang membuat produk atau jasa tersebut mampu memenuhi dan memuaskan kebutuhan.

Mutu adalah tingkat baik buruknya sesuatu. Mutu dapat pula didefinisikan sebagai tingkat keunggulan. Jadi mutu adalah ukuran relatif kebaikan. Hansen mengidentifikasikan mutu produk atau jasa dalam delapan dimensi, yaitu :

1. Kinerja (Performance),Adalah tingkat konsistensi dan kebaikan fungsi-fungsi produk.

2. Estetika (Aesthetics), Berhubungan dengan penampilam wujud produk (misalnya, gaya dan keindahan) serta penampilan fasilitas, peralatan, personalia, dan materi komunikasi yang berkaitan dengan jasa.

3. Kemudahan perawatan dan perbaikan (Serviceability) Berkaitan dengan tingkat kemudahan merawat dan memperbaiki produk.

4. Keunikan (Features) Adalah karakteristik produk yang berbeda secara fungsional dari produk-produk sejenis.

5. Reliabilitas (Reliability) Adalah probabilitas produk atau jasa menjalankan fungsi dimaksud dalam jangka waktu tertentu.

6. Durabilitas (Durability) Sebagai umur manfaat dari fungsi produk.

7. Tingkat kesesuaian (Quality of conformance) Adalah ukuran mengenai apakah sebuah produk atau jasa telah memenuhi spesifikasinya.

8. Pemanfaatan (Fitness for use) Adalah kecocokan dari sebuah produk menjalankan fungsi-fungsi sebagaimana yang diiklankan.

Mutu atau kualitas dapat diartikan sebagai faktor-faktor yang terdapat dalam suatu

barang atau hasil yang menyebabkan barang atau hasil tersebut sesuai
dengan tujuan untuk apa barang atau hasil itu dimaksudkan atau dibutuhkan.

C. Pengertian Biaya Mutu

Biaya mutu (Cost of quality) adalah biaya yang ditimbulkan karena mungkin atau telah dihasilkan produk yang jelek mutunya. Definisi ini mengimplikasikan bahwa biaya mutu berhubungan dengan dua subkategori dari kegiatan terkait dengan mutu: kegiatan pengendalian dan kegiatan produk gagal (kegiatan kegagalan). Kegiatan pengendalian dilaksanakan oleh suatu organisasi untuk mencegah atau mendeteksi mutu yang jelek. Sementara itu kegiatan produk gagal dilaksanakan oleh suatu organisasi atau oleh pelanggannya untuk merespon mutu yang jelek.



PEMBAHASAN

A. Pengukuran Biaya Mutu

Biaya mutu juga dapat diklasifikasikan ke dalam biaya mutu yang dapat diobservasi (observable quality cost) dan biaya mutu yang tersembunyi (hidden quality cost). Biaya mutu yang dapat diobservasi adalah biaya mutu yang dapat diperoleh dari cacatan akuntansi perusahaan. Sedangkan biaya mutu yang tersembunyi adalah apportunity cost yang timbul sebagai akibat adanya produk yang tidak memenuhi target (rusak) dan biasanya tidak diakui dalam catatan akuntansi.

B. Metode Pengukuran Biaya Mutu Berdasarkan Mutu yang Tersembunyi

Terdapat 3 metode yang dapat digunakan untuk mengestimasi HQC yaitu The Multiplier Method, The Market Method Research, dan The Taguchi Quality Lost Function.

1) The Multiplier Method (Metode Pengganda)

Mengasumsikan bahwa total biaya produk gagal adalah beberapa kali lipat dari biaya produk gagal yang diukur:

Total biaya produk gagal = k (biaya produk gagal eksternal yang diukur). Dimana:

k adalah angka pengganda.


NAMA ANGGOTA KELOMPOK :

1. ACHMAD RIZKIANSYAH

2. BRAMANTYO ANUGRAH WICAKSONO

3. EFA MELIA PUTRI LINGGA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar