KURIKULUM PENDIDIKAN AKUNTAN
HARUS MEMBUMI
Oleh : Djoko Susanto, Anggota DPN IAI
Salah satu masalah utama terkait dengan persiapan implementasi International Financial Reporting Standard (IFRS) atau standar laporan keuangan internasional di lingkungan perguruan tinggi adalah belum adanya kurikulum baku dan terbatasnya buku-buku teks. Menurut anggota Dewan Pengurus Nasional (DPN) Djoko Susanto, seharusnya kurikulum dan buku-buku sudah disesuaikan dengan IFRS dan bersifat membumi, sesuai dengan kondisi Indonesia.
Para dosen di setiap perguruan tinggi masih menyusun standar yang diharapkan dari penyusunan standar dapat diaplikasikan ke lapangan. Masalah yang lebih penting adalah di pendidikan. Kurikulum pendidikan, silabus dan mata kuliah akuntansi kita masih mengacu pada US GAAP dan buku teks pun dari Amerika. Buku teks yang mengacu IFRS masih kurang / bahkan tidak ada. IAI bekinisiatif bekerja sama dengan Australia untuk mecoba menyusun materi IFRS sebagai bahan pengajaran di kelas. Diharapkan bersamaan dengan implementasi IFRS di tahun 2012 materi tersebut siap dipakai di kelas.
Letak kesulitan dalam implementasi kurikulum dan dosen yang bebasis IFRS adalah banyak terkaitnya faktor biaya. Untuk adopsi butuh biaya banyak. Apalagi dalam persiapan materi kuliah, semua buku teks banyak terkait dengan biaya.
Berikut adalah saran terhadap percepatan terhadap dunia pendidikan di Indonesia, Perlu adanya sosialisasi intensif menuju standar global. Pada 2010, banyak standar harus diterjemahkan. Pada tahun 2011, sudah mulai sosialisasi ke user sebelum 2012 bisa dimplementasikan. Selain itu adanya program pendidikan, Sosialisasi. Ini bukan sesuatu yang baru tetapi untuk pendidikan kita perlu mencontoh yang bukan AS. Sekarang kalau buat kurikulum sebisa mungkin membumi. Untuk materi, Indonesia bekerja sama dengan Australia dan Malaysia.
Nama : Achmad Rizkiansyah
Kelas : 3 EB 05
NPM : 20207015
Tugas : Membuat RESUME dari tulisan
Sumber : Majalah Akuntan Indonesia Edisi No. 17/ Tahun III/ Juni 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar